Rabu, 09 September 2009

masih di kota satu

Beranjak dari titian waktu yang dini menuju redup nyala yang liar dan meradang... Dalam kehimpitan semua yang mendorong, tiba2 aku diam di telaga nanah yang tak pernah kujumpai sebelumnya. semua meggila dan mereguk racun... dunia apa yang sedang kulewati....Amarroh kah? ini kan dunia nya para pecundang sejati yang kalah dalam memilih tapi malu mengakui. Dan kemudian melegalkan "pilihan" yang bukan pilihannya itu. ahhh...MAAf
Tapi aku ingin pergi meninggalkan kota ini, aku tak mau menjadikan kota ini sebagai lingkunganku... hmm... sepertinya ramadhan memberikan kursinya padaku untuk terbang jauh dari kota ii dan menjumpai kota lain yang lebioh baik, lebih nyaman, bersesan intelek dan penuh dengan logika yang akan membawa diri ini pada pilihan-pilihan yang sejati. inilah sebuah lingkungan yang merdeka tanpa menmgenal lemah dalam pilihan.
Dan inilah yang disebut kota satu dalam perjalanan. sebentar lagi aku akan menuju kota jiwa berikutnya.
Pesawat ini membawa tubuhku menuju ke angkasa, melewati dataran awan yang menggumpal putih kebiruan... Angin sepeprtinya lumayan kencang menderu menembus badan pesawat yang mengantar sekaligus melindungi ku dalam perjalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar