Senin, 31 Januari 2011

About Diare part 2

Tanya Jawab dengan Dokter Ahli Diare

Dr. Luszy Arijanty, SpA, terlihat segar saat ditemui di sela waktu prakteknya di rumah sakit di daerah Kelapa Gading oleh medicastore.com. Diare pada anak tidak bisa dianggap remeh. Berikut ini hasil wawancara eksklusif kami dengan beliau.

Apa yang dimaksud dengan diare?

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sedikit berampas, kadang juga disertai darah atau lendir.

Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi 2, yaitu diare akut dan kronis. Diare akut yang terjadi sampai dengan 7 hari, kemudian diare melanjut berlangsung 8-14 hari, sedangkan kronis terjadi lebih dari 2 minggu. Di Indonesia, lebih banyak kasus diare akut dibandingkan yang kronis.

Mengapa anak-anak rentan terkena diare?

Anak-anak rentan terkena diare karena anak-anak biasa daya tahan tubuhnya masih rendah sehingga sangat mudah terinfeksi virus.

Apakah penyebab utama diare pada anak?

Sebagian besar (sekitar 90%) diare disebabkan oleh infeksi rotavirus. Sebagian kecil diare disebabkan, diare dapat disebabkan infeksi bakteri, parasit, jamur. Diare dapat dipicu pemakaiaan antibiotik (antibiotic induced diare). Sebagian kecil lagi penyebab keracunan makanan, alergi, faktor psikologis yaitu stres.

Penularannya disebut dengan 3F yaitu Finger (jari), Food (makanan) dan Fly (lalat). Anak-anak sering masukin tangan ke dalam mulut sehingga terkontaminasi virus. Makanan yang lebih dari 2 jam, tidak habis jangan diberikan lagi kepada anak

Bagaimana penanganan pertama diare di rumah?

Orangtua tidak perlu panik jika anaknya diare. Lihat dahulu kondisi anak, apakah ada gejala dehidrasi. Komplikasi diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan. Dehidrasi ini berbahaya. Jika ada tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Kalau tidak ada, anak dapat dirawat di rumah.

Terdapat 3 keadaan akibat dehidrasi, yaitu:

  1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5%>
  2. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya anak gelisahatau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat), kelopak mata cekung, BAK mulai berkurang.
  3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak lemas atau tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.

Kalau anak diare, orang tua tidak kepikiran untuk menimbang anaknya. Secara klinis dapat dibedakan. Untuk menilai kondisi dehidrasi pada anak ada 4 parameter yang bisa digunakan yaitu aktivitas, rasa haus, kelopak mata, buang air kecil, dan uji turgor atau uji cubit.

Lihat kelopak mata anak, apakah cekung atau tidak. Anak harus kencing dalam waktu 6-8 jam, jika lebih dari 8 jam tidak kencing maka dehidrasi ringan. Untuk anak yang lebih besar batas kencingnya 12 jam. Uji cubit paling gampang dilakukan pada kulit perut, kulit harus kembali dalam 2 detik.

Kapan anak yang diare dibawa ke dokter?

Jika tanpa dehidrasi, anak tidak perlu buru-buru dibawa ke dokter. Meskipun tergolong dehidrasi ringan tapi jika anak muntah setiap kali minum, sebaiknya langsung dibawa ke dokter karena akan menjadi dehidrasi berat. Paling tidak diberikan obat muntahnya.

Anak juga harus segera dibawa ke dokter jika ada demam, muntah setiap kali makan dan minum, adanya darah dan lendir dalam tinja. Hal ini karena ada kemungkinan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang memerlukan pertolongan dokter.

Anak yang diare jangan diberi air putih. Orangtua bisa memberikan cairan khusus untuk anak, tapi jangan minum oralit dewasa karena osmolaritasnya tinggi, kandungan natriumnya tinggi malah pada anak-anak malah memicu diarenya.

Jika di rumah hanya ada oralit, maka bubuk oralit dewasa diencerkan 2 kali lipatnya. Jadi, yang seharusnya 250 cc dapat diencerkan menjadi 500 cc. Cairan khusus anak ini tidak perlu diencerkan lagi tapi langsung diminum dari botol dan dapat diperoleh di apotek. Setelah segel botol dibuka, maka dalam 24 jam cairan tersebut harus dihabiskan.

Bagaimana pengobatan diare pada anak yang tepat?

Diare adalah mekanisme tubuh mengeluarkan racun, bakteri virus,. Anak-anak tidak boleh dihentikan diarenya, karena menghambat pergerakan usus. Seolah-lah diarenya berhenti tapi di dalam masih berlangsung. Efek sampingnya usus lecet.

Tindakan yang penting adalah diberikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan khusus anak yang mengandung elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Anak yang diare jangan hanya diberi air saja, sebaiknya diberikan cairan yang mengandung elektrolit (natrium, kalium) dan kalori.

Anak jangan dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diarenya. Buah-buahan juga dihindari kecuali pisang dan apel karena mengandung kaolin, pektin, kalium yang berfungsi memadatkan tinja serta menyerap racun.

Orangtua bisa membuat cairan elektrolit dengan melarutkan 1-2 sendok makan gula dan garam seujung sendok teh kedalam air putih satu gelas. Untuk kalori bisa diberikan air tajin, 1 sdm tepung beras 100 cc air dimasak sampai mendidih.

Obat yang boleh diberikan hanya absorben seperti norit, golongan smectite yang berfungsi menyerap racun. Bisa juga diberikan biakan bakteri hidup seperti lactobacillus. Antibiotik diberikan hanya pada kasus yang terbukti ada infeksi bakteri misalnya penyakit kolera yang disebabkan Vibrio cholerae, penyakit disentri yang disebabkan parasit yaitu amuba dengan ciri-ciri fesesnya bau sekali, ada lendir, darah, anaknya merasa sakit sekali saat mau BAB.

Untuk membuktikan infeksi bakteri dilakukan dengan pemeriksaan feses rutin. Lebih tepat dengan kultur tinja pada diare melanjut lebih dari seminggu kemungkinan bakteri. Kultur tinja dapat diuji di laboratorium dimana saja. Hasilnya baru keluar setelah 1 minggu dan biayanya cukup mahal, lebih dari Rp. 100.000.

Perlu dicermati, jika diare hanya berupa air saja dan ampasnya sedikit, itu menunjukkan ke arah infeksi virus sehingga tidak perlu antibiotik.

Adakah cara untuk mencegah diare?

Mencuci tangan, anak harus diajarkan untuk mencuci tangannya, sedangkan pada bayi sering dilap tangannya. Jaga kebersihan makanan minuman, berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena ASI mengandung immunoglobulin, imunisasi campak karena campak bisa sebabkan diare dengan bersarang di mukosa.

Selain dr. Luszy Arijanty, Sp.A, medicastore.com juga mewawancara dr Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH, MMD. Konsultan Gastro Entero Hepatologi ini kami temui setelah praktek di rumah sakit di daerah Jakarta Pusat.

Kondisi bagaimana yang dimaksud dengan diare?

Diare suatu keadaan dimana seseorang mengalami buang air besar yang berubaha bentuknya feses (tinja) padat atau semipadat menjadi cair dan dari segi frekuensinya lebih dari 3 kali sehari. Gangguan buang air besar (BAB) cair dan lebih dari 3 kali dalam sehari pasti itu diare.

Syarat disebut diare kalau ada perubahan bentuk feses dan frekuensinya lebih dari 3 kali sehari. Kalau hanya salah satu, misalnya hanya tinjanya yang cair, belum bisa disebut diare. Penelitian menyebutkan bahwa berat feses (tinja) lebih dari 200 gram per hari boleh dibilang mengalami diare.

Diare terbagi menjadi akut dan kronik, kalau kurang dari 2 minggu dibilang diare akut, lebih dari 2 minggu atau 3 minggu disebut kronik. Umumnya pasien datang dengan kondisi diare akut, kemudian jika ternyata memang tidak teratasi dalam 2 minggu bisa masuk ke dalam diare kronik.

Tidak semua diare akut menjadi diare kronik. Tergantung diarenya, kalau hanya salah makan yang berarti infeksi ringan, setelah diobati akan diarenya akan membaik.

Apakah penyebab utama diare pada dewasa?

Penyebab diare pada orang dewasa berbeda dengan pada anak-anak. Kalau pada anak-anak disebabkan virus, sedangkan kalau orang dewasa disebabkan bakteri, karena memang salah makan, gangguan pencernaan malabsorpsi, pengaruh obat-obatan (pencahar) dan faktor stres.

Diare pada dewasa disebabkan makanan dan minuman yang tercemar kuman, seperti Eschericia coli (patogen), Salmonella sp, Shigella, virus, parasit seperti amuba, beberapa jamur seperti Candida sp.

Obat-obatan juga bisa menyebabkan diare, yaitu obat-obatan yang bekerja meningkatkan gerakan peristaltik usus atau mengencerkan feses seperti obat pencahar. Kelebihan obat pencahar menyebabkan diare.

Ada hubungan usus dengan otak, karena stres memberikan impuls-impuls ke usus untuk meningkat gerakan peristaltiknya. Keadaan ini bisa menyebabkan diare. Anak sekolah menjelang ujian timbul diare akibat faktor psikis. Biasanya hanya sebentar, setelah faktor stres hilangnya, diare berhenti. Kalau diare terus menerus terjadi sampai dehidrasi diperlukan obat juga.

Apakah diare berbahaya?

Diare berbahaya jika menyebabkan dehidrasi. Kekurangan cairan dan elektrolit menimbulkan gangguan irama jantung, bisa menurunkan kesadaran sampai meninggal. Diare jangan dianggap remeh, jika tidak diatasi kehilangan cairan akan berakibat fatal.

Diare menunjukkan ada yang tidak beres di saluran pencernaan. Sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut, apakah faktor salah makan saja atau ada hal yang bersifat kronis seperti radang usus, tumor, polip atau malah kanker yang gejala awalnya seperti diare.

Amankah menggunakan obat bebas yang dijual di warung?

Prinsip penggunaan obat bebas yang dijual di warung apabila keadaannya tidak terlalu berat dan dapat diatasi dalam waktu 2-3 hari. Jika terjadinya sering, seminggu mencret dikasi obat warung berhenti lalu mencret lagi. Ada batasan penggunaan obat warung. Lebih dari 3 hari tidak ada perubahan, langsung ke dokter.

Diare karena salah makan, ada bahan yang tidak berguna untuk dikeluarkan. Tapi bukan berarti diare dianggap hal yang positif, padahal ada sesuatu yang tidak beres. Justru karena ada makanan yang terkontaminasi baik karena racun atau kumannya yang menyebabkan diare.

Diare yang disertai demam jangan mengandalkan obat penyetop obat BAB saja, karena masih ada kumannya, sehingga perlu antibiotik. Ciri-ciri infeksi bakteri lainnya adalah berak ada lendir, darah, menyebabkan dehidrasi yang berat.

Secara kasar dokter bisa menilai kondisi pasien dalam meresepkan antibiotik tanpa harus menunggu hasil kultur tinja. Dokter pun tidak selalu memberikan antibiotik tergantung penyebabnya.

Bagaimana pengobatan diare yang tepat?

Prinsipnya pengobatan diare ada dua, pertama cegah jangan sampai dehidrasi dengan oralit dan banyak minum (rehidrasi). Dua, atasi penyebabnya, karena salah makan kasi enzim, kalau bakteri diberikan anti amuba, kalau jamur diberikan anti jamur, karena radang diberikan anti radang.

Apakah pencegahan diare?

Umumnya di kota-kota besar keracunan makan penyebab utama timbulnya diare pada orang dewasa, sedangkan di daerah disebabkan persediaan air minum /bersih yang terbatas. Jadi pencegahan diare dengan memperhatikan kualitas kebersihan makanan.

Saat ini, udara panas dimana banyak lalat beterbangan, juga debu-debu pembawa kuman. Selektiflah dalam mengkonsumsi makanan. Jagalah makanan dalam keadaan baik misal masukkan ke kulkas karena makanan yang di luar mudah terkontaminasi.

Kamis, 27 Januari 2011

MACARONI SCHOTEL

Sumber: ibu ibu DI

BAHAN
1 pak Makaroni
2 butir bawang bombay dirajang
1 kaleng kecil corned beef dalam kaleng atau yang pak-pakan
100 gr daging asap siap pakai
2 kotak kaldu ayam/sapi bubuk ( jika suka )
500 ml susu cair
Garam secukupnya
Merica bubuk secukupnya
Pala bubuk secukupnya (lebih terasa apabila dari biji pala yang diparut)
6 butir telur
100 gr keju edam, diparut
Keju permessan untuk taburan diatas

Cara pengolahan
- Rebus makaroni dalam air yang mendekati mendidih sampai matang,
- Campur dalam satu tempat Makaroni, bawang bombay, corned beef dan daging asap,
- Masukkan kaldu bubuk, garam, merica, pala, telur, keju edam parut dan susu. Diaduk sampai rata, (Sisakan telur untuk dituang diatas adonan)
- Tuang ke dalam pinggan tahan panas yang sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung trigu tipis-tipis ssaja,
- Masukkan telur sisa diatas adonan,
- Taburkan keju permessan diatasnya,
- Dan siap di panggang dalam oven selama 1 jam dengan suhu 180 derajat Celcius.
(FW)

Rabu, 26 Januari 2011

Diagnosa diare

Diare Mendadak dan Penanganannya

www.infoibu.com

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Penyakit diare atau berak mencret merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Apa itu diare? Apa saja yang sebaiknya dilakukan? Apa sajakah penyebab diare? Dapatkah diare ini dicegah? Bagaimana penanganan diare yang sebaiknya?

Apa itu Diare?

Jika bayi atau anak anda tiba-tiba mengalami perubahan dalam buang air besar dari biasanya, baik frekuensi / jumlah buang air yang menjadi sering dan keluar dalam konsistensi cair daripada padat, maka itu adalah diare.

Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari sepuluh kali sehari, dan bayi yang lebih besar akan mempunyai waktu buang air masing-masing, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali seminggu saja. Dengan kata lain anda harus mengetahui apa yang NORMAL buat bayi atau anak anda dari kebiasaan buang air besar mereka.

Penyebab diare :

  • Virus (penyebab diare tersering – dan umumnya karena Rotavirus) gejala : Berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah lendir, berbau asam.
  • GE ( flu perut) terbanyak karena virus.
  • Bakteri - Berak2 dengan darah/lendir , sakit perut. ----Memerlukan antibioka sebagai terapi pengobatan.
  • Parasite(Giardiasis) - Berak darah+/- dan lendir, sakit perut.------perlu antiparasite
  • Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotilka – Bila diare terjadi saat anak sedang dalam pengobatan antibiotika, maka hubungi dokter anda.
  • Alergi susu,- diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum susu tersebut , biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat dari susu sapi.
  • Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain ; misalnya infeksi saluran kencing, infeksi telinga, campak dll.

Gejala Diare Akut ( Diare Mendadak) :

Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS , khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan berbau asam.

Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti :

- Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.

- Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan tangan/ mainan / apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari.

- Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar

- Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.

- Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.

Pengobatan Diare

Karena penyebab Diare akut / diare mendadak tersering adalah Virus, maka TIDAK ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, karena biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Maka pengobatan diare ini ditujukan untuk mengobati gejala yang ada dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kurang cairan.

Diare akut dapat disembuhkan HANYA dengan meneruskan pemberian makanan seperti biasa dan minuman / cairan yang cukup saja.

Yang perlu diingat pengobatan BUKAN memberi obat untuk mengHENTIKAN diare, karena diare sendiri adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kontaminasi makanan dari usus. Mencoba menghentikan diare dengan obat seperti menyumbat saluran pipa yang akan keluar dan menyebabkan aliran balik dan akan memperburuk saluran tersebut.

Oleh karena proses diare ini adalah mekanisme pertahanan dari tubuh, akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari - ( 14 hari) dimana diare makin berisi - dari air ( watery) mulai berampas, berkurang frekuensi nya dan sembuh.

Yang terpenting pada diare adalah mencegah dan mengatasi gejala dehidrasi.

Yang terpenting diperhatikan pada kasus diare mendadak ini adalah:

  • Ingat menHENTIkan diare virus dengan obat bukanlah jalan terbaik. Tetapi jangan menjadi bingung bila diare tetap ada sampai beberapa hari. Karena biasanya berlangsung beberapa hari-14 hari. Dan sembuh. Tergantung dari keadaan kesehatan anak dan banyaknya cairan yang masuk.
  • Pengatasan diare adalah dengan memperhatikan adanya tanda-tanda DEHIDRASI
  • Penanganan Yang terbaik adalah tetap memberikan makanan dan minum (ASI) seperti BIASA. Bila sudah disertai muntah, untuk pengantian cairan anda dapat memberikan pedialyte ( oralit unutk anak2 dengan beberapa rasa). Kurangi makanan yang mengandung terlalu banyak GULA. Ingat memang tidak mudah memberikan anak cairan yang agak terasa asin ini, bahkan beberapa anak akan menolaknya. Tapi bersabarlah dan tetap berusaha mencari jalan supaya anak dapat meminum cairan ini.
  • Dan yang paling terpenting adalah Membuat anak kembali kemakanan padatnya ( dan / atau susu formulanya/ASI) karena ini adalah yang TERBAIK untuk mengobati diarenya. Karena sel2 usus yang dirusak oleh virus memerlukan NUTRISI untuk pembentukan kembali. Penelitian menyatakan bahwa pemberian makanan seperti BIASAnya akan memperpendek masa waktu gejala dari diare ini.

Pencegahan Diare:

- Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

- Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.

- Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk sikecil.

- Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.

Hubungi dokter anda, bila:

  • Diare disertai Darah -----perlu pengobatan spesifik dengan antibiotika.
  • Adanya tanda-tanda DEHIDRASI ( tidak ada air mata ketika menangis, kencing berkurang atau tidak ada kencing dalam 6-8 jam, mulut kering)
  • Adanya panas tinggi (.38.5C) yang tidak turun dalam 2 hari.
  • Muntah terus menerus - tidak dapat masuk makanan / asi .
  • Adanya sakit perut - kolik ----pada bayi akan menangis kuat dan biasanya menekuk kaki, keringatan dan gelisah.

© Dr.Suririnah-www.infoibu.com

Baca artikel yang berhubungan:

-Mengatasi Nyeri Perut Pada Anak

© Hak cipta pada www.infoibu.com. Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang menyalin, mempublikasikan, meng-copy isi situs tanpa seizin Infoibu.com. Infoibu.com tidak bertanggung jawab terhadap penyalahgunaan informasi bila dipublikasikan diluar Infoibu.com. www.infoibu.com memberikan panduan informasi kesehatan keluarga anda, yang semata sebagai penyebaran informasi dan edukasi, yang tidak merupakan dasar diagnosa, pengobatan dan perawatan. Tetaplah berkonsultasi kepada dokter anda untuk menjalani pengobatan dan perawatan kesehatan. Pemakaian Informasi di situs ini diluar tanggung jawab penerbit www.infoibu.com.

diare

Diare Infeksius adalah suatu keadaan dimana anak sering buang air besar dengan tinja yang encer sebagai akibat dari suatu infeksi.

PENYEBAB

* Penyebab yang paling sering adalah infeksi oleh bakteri atau virus.
* Bayi bisa terinfeksi jika menelan organisme tersebut ketika melewati jalan lahir yang terkontaminasi atau ketika disentuh/dipegang oleh tangan yang terkontaminasi.
* Sumber penularan lainnya adalah barang-barang, makanan maupun botol susu yang terkontaminasi.
* Kadang infeksi bisa terjadi akibat menghirup organisme yang melayang-layang di udara, terutama ketika sedang terjadi wabah virus.
* Diare lebih sering ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih atau pada lingkungan yang penuh sesak.


GEJALA

* Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.
* Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan).
* Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering.
* Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan).
* Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.

Tanda-tanda dehidrasi lainnya:
- penurunan berat badan
- penurunan frekuensi berkemih
- warna air kemih menjadi lebih gelap dan lebih pekat - denyut nadi cepat
- haus (rasa haus bisa ditunjukkan dengan menangis dan rewel)
- menangis tanpa air mata.

Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.

DIAGNOSA

* Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
* Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel darah putih.
* Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap contoh tinja.

PENGOBATAN

* Langkah yang paling penting dalam mengatasi diare adalah menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
* Jika bayi tampak sakit berat, cairan biasanya diberikan melalui infus. Jika penyakitnya ringan, bisa diberikan cairan yang mengandung elektrolit melalui botol susu atau gelas.
* ASI tetap diberikan untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan mempertahankan pembentukan ASI oleh ibu.
* Jika bayi tidak disusui oleh ibunya, sebaiknya segera setelah dehidrasinya teratasi, diberikan susu formula yang tidak mengandung laktosa. Susu formula yang biasa bisa diberikan secara bertahap beberapa hari kemudian.
* Meskipun diare infeksius bisa disebabkan oleh bakteri, tetapi tidak perlu diberikan antibiotik karena infeksi biasanya akan mereda tanpa pengobatan.
* Memberikan obat untuk menghentikan diare sebenarnya bisa membahayakan bayi karena obat ini bisa menghalangi usaha tubuh untuk membuang organisme penyebab infeksi melalui tinja.


PENCEGAHAN

* Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).
* Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaiknya setelah merawat bayi yang sakit, tangan harus dicuci bersih-bersih

Diare (Mencret) adalah berak encer (biasanya 4 x atau lebih dalam sehari), kadang-kadang disertai:
- Muntah
- Badan lesu atau lemah
- Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lender dalam kotoran

Diare dapat disebabkan oleh:

1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit
2. Allergi terhadap makanan atau obat tertentu 3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti:

* Campak
* Infeksi telinga
* Infeksi tenggorokan
* Malaria, dll

Diare (mencret) terutama pada Balita Sangat Berbahaya. Karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan.

Kematian akibat diare (mencret) dapat dicegah.

Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja.

Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan).
Tanda-tandanya:
- Berak cair 1-2 kali sehari
- Muntah tidak adaB - Haus tidak ada
- Masih mau makan
- Masih mau bermain

Tindakan:
- Untuk mencegah dehidrasi, beri anak minum lebih banyak dari biasanya
- ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
- Makanan diberikan seperti biasanya
- Bila keadaan anak bertambah berat, segera bawa ke Puskesmas terdekat

Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan/sedang.
Tanda-tandanya:
- Berak cair 4-9 kali sehari
- Kadang muntah 1-2 kali sehari
- Kadang panas
- Haus
- Tidak mau makan
- Badan lesu lemas

Tindakan:
- Berikan oralit
- ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
- Teruskan pemberian makanan
- Sebaiknya yang lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang
- Bila tidak ada perubahan segera bawa kembali ke Puskesmas terdekat.

Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat.
Tanda-tandanya:
- Berak cair terus-menerus
- Muntah terus-menerus
- Haus sekali
- Mata cekung
- Bibir kering dan biru
- Tangan dan kaki dingin
- Sangat lemah
- Tidak mau makan
- Tidak mau bermain
- Tidak kencing 6 jam atau lebih
- Kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi

Tindakan:
- Segera bawa ke Rumah Sakit / Puskesmas dengan fasilitas Perawatan
- Oralit dan ASI diteruskan selama masih bisa minum

Takaran pemberian Oralit.
Umur Jumlah Cairan
Di bawah 1 thn 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret Di bawah 5 thn (anak balita) 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret. Anak diatas 5 thn 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali mencret Anak diatas 12 thn & dewasa 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret (1 gelas : 200 cc).

Dimana Oralit dapat diperoleh:
Oralit dapat diperoleh di Puskesmas, Posyandu, Apotik dan Toko Obat
Penyakit Diare dapat ditularkan melalui:
- Pemakaian botol susu yang tidak bersih
- Menggunakan sumber air yang tercemar
- Buang air besar disembarang tempat
- Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor.

Bagaimana mencegah penyakit diare:

Penyakit diare dapat dicegah melalui:
1. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
2. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 6 bulan

Sumber: Milis Balita-Anda

Selasa, 25 Januari 2011

Tempat beli fondant di bandung

Pagi2 sudah ngebayangin bikin kue.... sekarang kan lagi musim tuh kue cake nya pake fondant diatasnya... pemanis dan hiasan yang bisa dibentuk macem2... kebetulan pas browsing alamat yang jual kue... nemu deh alamatnya :
Dari Dago
Pas depan KFC Dago / Superindo/ Aquarius ada Taman Flexi, Sekolah Pribadi
nah masuk aja . Kalau dari Dago Atas, seb kanan. Ikuti jalan melewati
universitas Bandung Raya, ikuti terus tak lama kiri jalan pas mbelok ada
toko PD. Kijang Mas, gede tulisannya kok.

Dari Taman sari
Jalan Tamansari ( ITB ) ambil yang turun ke bawah arah Unisba, ikuti jalan
aja ( searah ) ntar ketemu juga dengan Kijang Mas.

dan satu lg info :
Tapi di kijang mas mesti beli 7 kilo, gak bisa diecer. Jatuhnya mahal
banget, apalagi cuma buat bikin 1 cake. Coba cari di sejati (pasar
baru, suniaraja), menurut seorang member Bandung udah jual kiloan. Di
nyonya Liem juga bisa, atau kalo favoritnya Uceu di pasar deket
rumahnya tapi di cimahi...hehehe

makasih ya ibu2

Nambah dan Penting : Yang ini asli dari petualangan dan nasib baik... Pas jalan di MTC Sukarno Hatta, di tko bahan Kue La Tansa (atau... apalah lupa lagi) Yang jelas tempatnya depan dekat pintu masuk utama, tokoonya dekat dengan rukonya Ceragem. Disana juga jual FOndant dengan ukuran tak terlalu besar, ada yang sekiloan dan stgah kolian.... Tinggal pilih uat yang mau nyoba kan lumayan klo beli dikit dulu...

Rabu, 12 Januari 2011

Bikang tak berkembang




Apa jadinya bila bikang adalah seperti gambar di atas? tentu saja kening anda menjadi berkerut... jangankan anda yang melihat, saya yang bikin sudah lama mengerutkan dahi sambil ketawa2. Kok bisa bikin bikang jadi lebih mirip ke surabi secara tampilan, namun rasanya malah ga kemana? lumpur enggak, bikang apalagi.... duuhh apa ya nama yg bagus untuk kue basah gni.
lha bikinnya udah mati2an sampe nyuruh2 suami nyari pengganjal berhubung cetakan n kompor g mecing

belajar memang asyik... tapi klo salahnya terlampau mahhhh harus belajar lagi yang lebih giat yaaaa

Selasa, 11 Januari 2011

Menilik sebentar Kampus

Setiap kali saya mengingat acara kamus setiap itu pula merasa darah perjuangan mengalir deras. Seperti pembela negeri yang teramat heroik. Para hero dadakan yang bertempur selama mereka dalam suatu jabatan... setelahnya, maka itu seperti tinggal kenangan. Begitulah kampus selayak miniatur bangsa. Ada sebuah pemerintahan, rakyat, dan permainan politik mini di dalamnya. Mengenang kampus tak lebih seperti sebuah sistem yang dipakai para pelajar politik menguasai medan.
Namun, setelah lama meninggalkan kampus, apakah kondis itu masih berlaku? ataukah semakin baik perkembangan politik di sana, namun perlu ralat yang lebih cantik dalam penjelasannya. Bukan keseluruhannya, namun adalah organisasi2 mahasiswalah yang seringkali menjadi tempat teduh bagi sang pembawa bendera politik ini.
Sebenarnya tak banyak sesalah bagi mereka untuk mengajar politik di kampus. Itu bagus bahkan sangat mendewasa, namun jika hal ini terlampau ofer dosis, maka pelajaran itu bukan menghasilkan ilmu, namun justru membawa mahasiswa pada skeptisme alur pikir.
Jika sudah demikian maka kampus bukan menjadi arena belajar, namun justru menjadi pemasok anggota partai politik atau bisa dikatakan sebagai mesin produksi bagi sebuah parpol. Namun, hal ini justru banyak dikaitkan dengan sebuah moment pembelajaran. dengan alasan inilah maka politik menjadi kiblat sebagian mahasiswa yang terlampau demam politik. Jelas hal ini tidak sehat.
Oleh karena itu, demi menciptakan arena belajar, bukan arena produksi, maka politik sebaiknya dimainkan dalam porsi yang wajar di kampus. Agar pembelajaran itu menjadi mental yang baik bagi para manusia yang anntinya akan menjadi penerus bangsa.