Kamis, 08 September 2011

Ceplukan, Si Buah langka yang mememoar

.
 Jika anda pernah bermain di sawah pasti sedikit banyak tau sesosok buah yang konon menjadi kegemaran para bocah yang gemar main di sawah. Buahnya memiliki kelambu yang berbentuk seperti kelopak dengan kulit serabut, dalemnya sebesar kelereng namun rasanya tak jauh beda dengan tomat. Orang jawa menyebutnya Ceplukan atau dalam bahasa latinnya dikenal dengan Physalis Angulata. Ceplukan saat ini teramat jarang ditemui. Bahkan ketika saya di bandung, suami saya yang notabene orang bandung ternyata tak begitu familier juga dengan buah ini.

Tapi kemarin sempet kaget juga sewaktu belanja di Borma market. ternyata ceplukan dijual di sana. Aneh, buah yang sering diperlambangkan sebagai simbol kendesoan seseorang yang memakannya justru telah menjadi salah satu herbal yang berfungsi  mengatasi beragam penyakit. 

Menurut catatan K. Heyne mengenai beberapa penelitian, ceplukan telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai macam penyakit berikut ini:

  1. Penelitian Filet menemukan bahwa akar ceplukan dapat digunakan sebagai obat cacing yang berada di dalam rongga perut.
  2. Penelitian Dr. Boorsma menunjukkan bahwa seduhan akar tanaman ceplukan dapat digunakan sebagai obat sakit demam. Sementara, daun ceplukan, adas pulosari, garam, dan daun sirih, yang dicampur dengan cara diremas-remas, dapat digunakan sebagai salep bisul. Bisul yang diobati dengan salep daun ceplukan tersebut dapat pecah dengan cepat dan akan segera mengering.
  3. Penelitian De Clercq menunjukkan bahwa salep yang dibuat dari daun ceplukan dan kapur yang diremas halus, dapat digunakan sebagai obat luka dan penyakit kulit.
  4. Penelitian Ridlye menunjukkan bahwa air seduhan daun ceplukan dan urat (plantago), dapat digunakan sebagai obat kencing darah.
  5. Penelitian Rumphius menunjukkan bahwa daun ceplukan dapat dimanfaatkan sebagai sayuran sehat.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tanaman ceplukan dapat digunakan dalam pengobatan beberapa macam penyakit sebagai berikut:
  • Bisul, Remasan daun ceplukan yang dioleskan pada bisul, akan membantu agar bisul cepat pecah dan mengering.
  • Gusi Berdarah, Buah ceplukan yang mengandung vitamin C dapat membantu mengobati penyakit gusi berdarah, yaitu dengan cara memakan segar sekitar 80 g (30 butir) buah ceplukan matang setiap hari.
  • brangkas-ceplukan-keringKencing Manis, Ceplukan dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat dalam perawatan penderita kencing manis. Bahan, cara pembuatan, dan cara penggunaannya adalah sebagai berikut. Rebus 5-10 g brangkas ceplukan kering dengan 400 ml air, pada suhu 90o C selama 15 menit (terhitung sejak suhu air perebusan mencapai suhu 90o C), sambil sesekali diaduk. Setelah diangkat, kemudian disaring. Cairan hasil rebusan dibiarkan hingga menjadi dingin. Kemudian diminum 2 kali sehari, masing-masing sebanyak ½ volume cairan rebusan tersebut. Cairan rebusan tidak boleh diminum lagi jika sudah disimpan lebih dari 24 jam. Cairan rebusan terasa pahit di mulut, namun akan segera hilang setelah berkumur. Reaksi awal yang akan dirasakan oleh penderita kencing manis adalah seringnya buang air kecil (urine). Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, kadar gula darah akan turun disertai dengan turunnya tekanan darah penderita.
 Lihat saja kemasan di samping, Buah ceplukan yang tadinya hanya sebagai buah ndeso yang hanya ada dalam kenangan masa kecil saja, sekarang justru dengan gayanya bertengger di supermarket2 dengan dicantumkan fungsi dan kegunaannya. Saya masih heran siapa sebenarnya yang memulai adegan ini. Jelas buah ini tak serta merta diambil dari sawah dimana pohonnya tumbuh diantara pematang, tapi besar kemungkinan buah ini dibudidayakan dan dipasarkan ke berbagai daerah.

Selain di Indonesia khususnya pulau jawa, ceplukan juga tumbuh dan berkembang di Amerika Selatan, Australia dan selandia baru. Waw. mereka adalah negara yang paling terkenal mengekspor buah ke banyak negara, termasuk di Indonesia. Sya sebenarnya sedikit khawatir, dari mana asalah ceplukan yang tergelar di supermarket yang saya kujungi kemarin. kalau itu benar dari Indonesia, berarti benar omongan iseng yang sering mampir ke ketinga dan menjadi bahan ejekan saat itu, wahhh kita harus berkembang, sekarang semua negara telah melakukan perdagangan Internasional, apa yang bisa kita jual ke luar negeri ya/ y udah kita ekspor ceplukan aja..." hahaha... lantas guyonan itu sekarang justru menjadi kenyataan.

Namun yang paling miiris sebenarnya adalah, jika ternyata ceplukan yang terpajang dan dijual itu adalah hasil impor buah luar seperti dari amrik atau australi... Yang dulu menjadi guyonan, ternyata justru orang luar yang merealisasikannya. Malu sangat jika sampe Indonesia kemudia rame2 kita reunian dengan ceplukan yang malah dari luar ini. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar