Selasa, 10 November 2009

Kehidupan Bertetangga

Ini mungkin pelajaran hidup Nomor 51 yang kujumpai. Yaitu mempelajari bagaimana hidup tertetangga. Saat kita memiliki tempat tinggal sendiri, meski dengan banyak cara, termasuk ngontrak jg gpp. hehe...
Kali ini adalah penjabaran tentang hadist Nabi :
manusia yang dicintai Alloh…. “Disebutkan salah satu di antaranya adalah Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Begitulah, betapa nabi pun memberikan pengajaran tentang kehidupan bertetangga. Seharusnya sabar, dengan gangguan tetangga sekalipun.

Jika hadist Berkata demikian,

Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “Demi Alloh, tidak beriman; demi Alloh, tidak beriman; demi Alloh, tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa, wahai Rasululloh? Nabi menjawab: ‘Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatan-nya’. (Muttafaq’alaih).



"Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, tetangga dekat maupun tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil (orang yang mengadakan perjalanan) dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (An Nisaa': 36)


"Tidaklah beriman seseorang, bila ia dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan." (Al Adabul Mufrad no. 112, dishahihkan Asy Syaikh Al Albani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar