Senin, 02 Agustus 2010
Bagian jiwa....
Mereka menjadi sangat akrab melebihi siapapun denganku 2 bulan terakhir. Ibuku dan putriku. Kelahiran putri pertamaku rupanya telah menggeser tubuhku dari bandung ke kediri, rumah orang tuaku. sejak seminggu sebelum kelahirannya, aku telah menggabungkan diri bersama ibu, ayah juga kedua adikku. Masa cuti itu ternyata membuatku semakin akrab dan menikmati kembali suasana rumah yang lama aku tinggalkan. Tepatnya sejak SMU kelas 3. Aku mulai kos dan jarang di rumah. setelah kuliah maka tubuhku semakin jauh saja dari lengan dan mata ayah ibu dan adik2ku.
Maka kelahiran Avicenna merupakan mommentum luarbiasa karena hampir 2 bulan aku menikmati sarapan pagi di rumah.... Mendengar bahasa ibu yang sudah nempel dengan telingaku. Ibu, sejak putriku lahir, q selalu besamanya. Mulai dari belajar menggendong, bagaimana mengganti popok, menidurkan, menjaganya dari dingin, menggantung jemuran, memandikan, hingga ke hal2 rumit dan kecil lain yang sering ku lewatkan bersama beliau.
Begitupun putriku. sejak lahir, kehadiran Trinya dari awal kehadirannya di bumi hingga sekarang mungkin sangat terasa di benak bayi mungil itu. meski belum bisa berbicara, namun kepolosannya ternyata menyedot keharuan untuk hari ini. Ketika trinya akan pulang ke kediri lagi. otomatis mereka akan berpisah juga. Meski aku tak melihat sendiri kecupan Trinya, rasanya aku sudah tau bagaimana sesaknya dada. Putri mungilku mungkin tak selalu menjumpai ibuku... untuk setahun sekali dengan perjalanan beratus kilometer mereka akan bertemu insyaAllah... si kecil avicenna, maaf ya jika harus membawamu jauh dan lama ketika kau ingin menjumpai orang yang selalu di sampingmu... hubungan kalian sangat tajam. bahkan diantaranya pun aku tak sanggup.
Pantas saja jika semalam kau tak bisa tidur... Sekarang aku yakin jika itu adalah bagian dari kata2mu untuk mengatakan kamu ingin sekali di samping trinya... inilah episode dua manusia di antara kehidupanku... perempuan sebelumku dan perempuan setelahku... yang sangat berharga bagi kehidupanku. Trimakasih... kalian mengajarkanku untuk bijak dan tegar..........
(sebelum ibu pulang)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar