Minggu, 15 November 2009

mengalihkan pikiran

Bagaimana jika ada orang yang berkomentar miring terhadap anda? komentarnya pada suatu ketika membuat anda berpersepsi bahwa perkataannya jelas menyinggung anda. Misalnya saja, ketika anda sedang menikmati seteguk minuman hangat, tiba2 orang itu datang dan mengatakan pada anda "Nah, gitu donk... biar sehat..." padalah hanya secuil kata yang keluar dari mulutnya, namun... mungkin bagi anda itu terasa memiliki makna yang menhujam... terlebih, ketika orang yang barusan berkata demikian, pun mengatakan hal senada meski dengan redaksi yang berbeda kira2 3 jam yang lalu. misalnya kata awalnya : udah kenyang...???" sambil melihat isi piring kita dengan sembunyi2 dan ingin tau.

menurutku, kalo ada orang semirip ini, qta perlu mencari object pengalihan, yang bisa megalihkan segenap pikiran dan emosional kita. Ah, ngapain mikirin hal yang kaya gt... silakan anda menggonggong... saya tetap berlalu....

Adalagi mungkin, orang yang mengejek, memperhatikan terus orang yg lagi ga mood, ya... biarin aja. mata juga mata lo... silakan aja..... emang gue pikir... huh... alihkan emosi kita pada hal lain....

Rabu, 11 November 2009

MencintaiMu

MencintaiMu, sedalam-dalam hatiku.....
Meskipun tiada seorangpun yang tau...

kelu tak dapat kuucap dalam lidahku...
....................
Kau Maha Tau.............

Selasa, 10 November 2009

Kehidupan Bertetangga

Ini mungkin pelajaran hidup Nomor 51 yang kujumpai. Yaitu mempelajari bagaimana hidup tertetangga. Saat kita memiliki tempat tinggal sendiri, meski dengan banyak cara, termasuk ngontrak jg gpp. hehe...
Kali ini adalah penjabaran tentang hadist Nabi :
manusia yang dicintai Alloh…. “Disebutkan salah satu di antaranya adalah Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Begitulah, betapa nabi pun memberikan pengajaran tentang kehidupan bertetangga. Seharusnya sabar, dengan gangguan tetangga sekalipun.

Jika hadist Berkata demikian,

Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “Demi Alloh, tidak beriman; demi Alloh, tidak beriman; demi Alloh, tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa, wahai Rasululloh? Nabi menjawab: ‘Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatan-nya’. (Muttafaq’alaih).



"Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, tetangga dekat maupun tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil (orang yang mengadakan perjalanan) dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (An Nisaa': 36)


"Tidaklah beriman seseorang, bila ia dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan." (Al Adabul Mufrad no. 112, dishahihkan Asy Syaikh Al Albani)

Senin, 09 November 2009

sikap pahlawan

Mengenang pahlawan tentu tak harus pergi ke taman makam pahlawan lalu menabur bunga, upacara, lantas mengheningkan cipta. Pahlawan,betapa sosok ini mampu menyedot seluruh file sejarah. betapa tidak, merekalah sebenarnya para 'pemahat' sejarah yang sejati.
Kata seorang sejarawan kondang, pak Anhar Gonggong, bahwa pahlawan adalah orang2 yang luar biasa, yang rela mengorbankan kepentingannya untuk bangsa dan negaranya. rela mengorbankan dirinya dan keluarganya untuk visi bersama ke depan. Inilah keunikan mereka, mampu berdiri diatas ego dan kepentingannya. Mari kita sekilas melihat tokoh2 besar negeri ini, Pak Karno dan bung Hatta misalnya, tokoh proklamator dengan kharisma tak terbentung ini mampu membawa Indonesia menuju proklamasi yang sesungguhnya. Pak Karno, adalah Insinyur pertama bangsa ini rupanya lebih memilikh untuk memperjuangkan bangsanya dari pada memperjuangkan gelar yang diraihnya dengan bekerja sebagai ahli di bidangnya mungkin. Kemudian Pak Hatta, beliau juga seorang Doktorandes ekonomi pertama lulusan Nederland, namun kecintaannya pada bangsa membawanya menjadi tokoh mengabdi pada negri.

Kamis, 05 November 2009

Teman perjalanan baru

delapan minggu, sekarang tepatnya berjalan 9 minggu. ah, aku dapet teman perjalanan... dia ada di sini, di perutku... Alhamdulilllah.... menurut hasil pantauan yang aku tahu, si kecil sedang tumbuh organ2 vitalnya, otaknya mulai memproduksi jutaan sel dan kaki mulai terbentuk, tangan pun begitu. matanya juga mulai tampak. ah.....kejutan luar biasa ini, membuat hari2 ku beda dari biasanya. Belajar dewasa untuk menemaninya. Ruhnya mungkin belum ditiupkan, tapi alunan perkembangannya dari hari ke hari membuatku takjub. Kebesaran Tuhan membahana... mengisi lembar hidup yang indah...
Terimakasih Tuhan teman perjalanan ini Kau kirim langsung dari Lauh MahfudzMu yang suci.
Mempersiapkan kedatangan ruh yang masih polos, suci dan tak terbatasi sekat2 dunia. Hmmm...ia menjangkau setiap pemahaman nurani, merekam dunia dalam file freshnya.... Sungguh menakjubkan ketika nanti ruh itu yang akan berkenalan denganku. Hmmm... welcome my angle...